BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta,
kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku
serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Tetapi kenyataannya, sebagian
besar orang tua dan guru tidak memahami akan potensi luar biasa yang dimiliki
anak-anak pada usia itu. Keterbatasan pengetahuan dan informasi yang dimiliki
orang tua dan guru, menyebabkan potensi yang dimiliki anak tidak berkembang dan
juga kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Di
negara lain Pendidikan anak usia dini mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Seperti halnya di Singapura dan Korea Selatan, hampir seluruh anak-anak usia
dini telah mendapatkan pendidikan. Human Development Indeks (HDI) atau tingkat
pengembangan sumber daya manusia kedua negara itu jauh di atas Indonesia. Untuk
itu perlu kerjasama keluarga dan masyarakat berperan penting dalam pembentukan
karakter dan kepribadian anak. Karena, keluarga dan masyarakat harus dapat memberikan
contoh baik, karena pada dasarnya seorang anak akan senantiasa mengikuti atau
mencontoh orang di sekitarnya. Agar mampu membentuk generasi penerus bangsa
yang berkualitas kelak, dan diharapkan akan mampu bersaing dengan bangsa lain.
Belajar
pada hakikatnya adalah aktivitas untuk melakukan perubahan tingkah laku pada
diri individu yang belajar. Perubahan tingkah laku terjadi karena usaha
individu yang bersangkutan baik mencakup ranah-ranah efektif, kognitif dan
psikomotor (Bloom, 1974).
Dalam
pembahasan makalah ini, untuk mencapai pemahaman tentang dasar teoritis
perkembangan sosial dan emosi pada masing-masing (individu) anak usia dini,
maka diharapkan mampu mendeskripsikan secara singkat pengertian sosial dan
emosi, serta menggambarkan mekanisme terjadinya berbagai emosi dalam diri
manusia, serta memahami penahapan perkembangan sosial.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah model pembelajaran difokuskan agar pendidik mampu memahami perkembangan
sosial dan emosi anak usia dini.
C.
Tujuan
Dalam
penulisan makalah ini, bertujuan untuk mampu menjelaskan tentang perkembangan
emosi dan sosial anak usia dini.
D.
Manfaat
Manfaat
penulisan makalah ini bagi :
Sebagai
bahan evaluasi bagi guru dalam usahanya memahami perkembangan sosial dan emosi
anak usia dini.
BAB
II
PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
ANAK USIA 3-4 TAHUN
A. Pengertian
perkembangan Sosial dan emosional
Menurut para ahli pengertian
perkembangan sosial :
1.
Menurut Plato, Secara
potensial (fitrah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial.
2.
Syamsuddin(1995:105)
mengungkapkan “Sosialisasi adalah proses belajar untuk menjadi makhluk social
3.
Menurut Loree(1970:86)
“Sosialisasi merupakan suatu proses dimana individu (anak) melatih kepekaan
dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan
tuntutan kehidupan serta belajar bergaul dengan bertingkah laku seperti orang
lain didalam lingkungan sosialnya.
4.
Menurut
Muhibin(1999:35) Mengatakan bahwa perkembangan sosial merupakan proses
pembentukan pribadi dalam masyarakat.
5.
Menurut Hurlock(1978:250)
Bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai
dengan tuntutan sosial. “Sosialisasi adalah Kemampuan bertingkah laku sesuai
dengan norma nilai atau harapan sosial“.
Pendapat
lain mengatakan bahwa Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam
hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses
belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan
tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan
kerja sama.
Menurut para ahli,
Pengertian Emosi :
1.
Menurut Goleman
(1995:411) “emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khas,suatu
keadaan biologis dan psikologis serta rangkaian kecenderungan untuk bertindak”.
2.
Menurut Syamsuddin (1990:69)
mengemukakan “emosi merupakan suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang
meyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku.”
Pendapat lain mengatakan bahwa Emosi
adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi
adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.
B. Perkembangan
Sosial
Perilaku sosial merupakan aktivitas
dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun
saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial
sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengannya, yaitu dengan
ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain.
Karakkteristik Perkembangan Sosial
Anak Umur 3-4 Tahun adalah sebagai berikut :
1. Suka bersajak , memainkan jari,
menyanyi lagu sederhana bersama teman-temannya
2. Berusaha membantu kegiatan
bersih-bersih
3. Bermain permainan dalam kelompok
kecil
4. Suka dengan cerita pendek
Aktivitas bermain bagi
seorang anak yang memiliki peranan yang cukup besardalam mengembangkan kecakapan
sosialnya sebelum anak mulai bertemandan anak akan menyiapkan mainan dalam
menghadapi pengalaman sosialnya.
Hurlock
mengemukakan ada beberapa pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa
kanak – kanak yaitu sbb :
1.
kerja sama
2.
persaingan
3.
kemurahan hati
4.
hasrat akan penerimaan
sosial
5.
simpati
6.
empati
7.
ketergantungan
8.
sikap ramah
9.
meniru
10.
perilaku kedekatan
Menurut Patmonodewo menjelaskan ada 5 tingkatan dalam bermain
sosial yaitu :
1.
Bermain Solitaire.
Anak–anak bermain dalam satu ruangan, mereka tidak saling mengganggu
dan tidak saling memperhatikan.
2.
Bermain sebagai
penonton / pengamat
Pada tahap ini anak
mulai peduli terhadap teman – temannya yang bermain disatu ruangan dan ia pun
masih bermain sendirian.
3. Bermain parallel
Pada tahap ini anak
bermain bersama dengan mainan yang sama dalamsatu ruangan.
4.
Bermain Asosiatif
Yaitu permainan yang melibatkan beberapa orang anak, namun
belumterorganisasi.
5.
Bermain kooperatif
Dilakukan secara berkelompok masing – masing anak memiliki
peran untuk mencapai tujuan permainan.
C. Perkembangan
Emosional
Emosi merupakan suatu keadaan atau
perasaan yang bergejolak pada diriseseorang yang disadari dan diungkapkan
melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment
(penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan
keselamatan.
Karakteristik Perkembangan Emosi
Anak Umur 3-4 Tahun
1. Mampu mengungkapkan perasaan atau
emosinya secara verbal
2. Mampu memulihkan amarah atau
mengamuk manjadi kooperetif dan tertata
3. Cenderung mengungkapkan ketidak
sukaan secara verbal dari pada dengan tindakan agresif
4. Tidak takut berpisah dengan orang
tuanya
5. Mengenali berbagai perasaan atau
emosi orang lain
6.
Pada
sebagian besar waktunya mampu menunjukkan temperamen yang stabil dan patut.
Adapun
beberapa bentuk emosi umum terjadi pada awal masa anak-anak yang di kemukakan
oleh Hurlock(1993:117) adalah :
1.
Amarah
2.
Takut (Shyness atau
malu, Embarrasment/ merasa sulit, tidak mampu, atau malu melakukan sesuatu, Khawatir,
Anxiety ( cemas )
3.
Cemburu
4.
Ingin Tahu
5.
Iri hati
6.
Senang
7.
Sedih
8.
kasih sayang
D.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
emosional
menurut setiawan jumlah
faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak prasekolah atau tk, mampu
menimbulkan gangguan yang mencemaskan para pendidik dan orang tua. faktor –
faktor tersebut yaitu meliputi :
1.
pengaruh keadaan
individu sendiri
Keadaan diri individu, seperti usia, keadaan fisik,
intelegensi, peran seks (Hurlock) dapat mempengaruhi perkembangan emosi
individu, perlu adanya tindakan preventif untuk menghindari dampak serius dari
pengaruh emosi yang timbuldari dalam diri anak.
2.
Konflik – Konflik dalam
proses perkembangan
Didalam menjalani fase – fase perkembangan tiap anak harus
melalui beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui dengan sukses
tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan dalam menghadapi
konflik – konflik ini
3.
Sebab – sebab
lingkungan
Anak – anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan emosi. ketiga faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan
tersebut adalah
a.
Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi
perkembangan emosi anak– anak usia pra sekolah.
b.
Lingkungan sekitarnya
Kondisi lingkungan disekitar akan sangat berpengaruh terhadap
tingkah laku serta perkembangan emosi dan pribadi anak.Lingkungan yang dapat
mempengaruhi emosi pada anak bahkan mungkin menganggunya adalah :
1)
Daerah yang terlalu
padat
2)
Daerah yang memiliki
angka kejahatan tinggi
3)
Kurangnya fasilitas
rekreasi
4)
Tidak adanya aktivitas
yang di organisasikan dengan baik untuk anak
c.
Lingkungan sekolah
Lingkungan
sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi yangmenyebabkan terjadinya
gangguan tingkah laku pada anak yaitu seperti ini :
1)
Hubungan yang kurang
harmonis antara guru dan anak
2)
Hubungan yang kurang
harmonis dengan teman – temannya
E.
Fungsi
Sosial dan emosial bagi anak usia dini
Fungsi dan peranan emosi pada perkembangan anak adalah :
1.
Merupakan bentuk
komunikasi.
2.
Emosi berperan dalam
mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya.
3.
Emosi dapat
mempengaruhi iklim psikologis lingkungan.
4.
Tingkah laku yang sama
dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi satu kebiasaan.
5.
Ketegangan emosi yang
di miliki anak dapat menghambat atau mengganggu aktivitas motorik dan mental
anak.
Hurlock(1978) mengatakan fungsi dan peranan kemampuan social
pada perkembangan anak adalah sebagai berikut :
1.
Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima
masyarakat.
2.
Belajar memainkan peran sosial yang ada dimasyarakat.
3.
Mengembangkan sikap / tingkah laku sosial terhadap individu
lain dan aktivitas sosial yang ada di masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Melalui metode perkembangan sosial dan emosi anak usia dini penulis mampu
menarik kesimpulan bahwa perkembangan sosial dan emosi berperan penting dalam
kehidupan anak, selain itu juga berpengaruh pada dimensi 2 aspek perkembangan
yang lainnya.
Agar pengaruhnya dapat dikenali dan ditanggapi secara positif, maka kita
perlu meningkatkan pelayanan dan selalu peka terhadap perkembangan sosial dan
emosi anak didik kita, baik secara pribadi maupun menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
__________Rhayu karmla. 2012., Analisis Artikel Sosial Emosional Anak.
Diakses pada tanggal 26 Juni 2013 di http://rhayukarmla.blogspot.com
_________Newjoesafira.
2012., Beberapa-Faktor-Yang-Mempengaruhi Perkembangan
Sosial Dan Emosional Anka Usia Dini. Diakses pada tanggal 26 Juni 2013 di http://newjoesafirablog.blogspot.com
_________Rossafirmansyah. 2012., Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 3-4
Tahun. Diakses pada tanggal 26 Juni 2013 di http://rossafirmansyah.blogspot.com
_________Rizal
Adriene. 2013., Makalah Perkembangan
Sosial Dan Emosional. Diunggah pada tanggal 26 Juni 2013 di http://rizaladriene.blogspot.com
_________Admin. 2010. Perkembangan Emosional Anak. Diakses
pada tanggal 26 Juni 2013 di http://www.sarjanaku.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar