Rabu, 19 Juni 2013

strategi pembelajaran melalui bercerita


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pemahaman tentang pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran adalah hal yang sangat penting, terutama dalam konteks penguasaan konsepsional terhadap pembelajaran. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana pengajar dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik, yaitu yang dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik mencapai tujuan pembelajaran (Gafur, 1989). Namun, harus diingat bahwa tidak ada satupun strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk semua kondisi dan situasi yang berbeda, walaupun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sama. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas dan ketrampilan pengajar dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan situasi kondisi yang dihadapinya.
Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan oleh pengajar bertitik tolak dari tujuan awal pembelajaran. Dengan demikian, penerapannya pun harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sehingga diharapkan terdapat keselarasan antara tujuan dan pelaksanaan. Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa dalam berperilaku. Dengan demikian dalam hal belajar anak juga memiliki karakteristik yang tidak sama pula dengan orang dewasa. Karakteristik cara belajar anak merupakan fenomena yang harus dipahami dan dijadikan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran untuk anak usia dini  salah satu karakteristik anak adalah Anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, menarik, dan fungsional. Strategi pembelajaran melalui bercerita dapat di gunakan dalam pembelajaran anak usia dini.
B.  RumusanMasalah
1.      Apa yang dimaksud dengan strategi bercerita?
2.      Apa saja langkah-langkah dalam strategi bercerita?
3.      Apa manfaat cerita bagi anak?
4.      Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu?
C.  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah strategi pembelajaran anak usia dini
D.  Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode kepustakaan dan metode searching internet. Metode studi pustaka merupakan metode dengan pencarian materi makalah di buku-buku yang berkaitan dengan materi makalah. Sedangkan metode searching internet merupakan metode pencarian data makalah dengan mencari, memilah, dan mengolah data-data yang ada di internet yang berkaitan dengan materi makalah.
E.  Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
  1. Bagi anak:anak-anak akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan melalui cerita-cerita yang didengar.
  2. Bagi pendidik: Strategi belajar melalui bercerita akan menambah wawasan dan kualitas pendidik.










BAB II
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
MELALUI BERCERITA

A.  Strategi Pembelajaran melalui Bercerita
Soedjadi (1999: 101) menyatakan:
Strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah suatu keaadan pembelajaran yang diharapkan. Soedjadi menyebutkan bahwa dalam satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana dapat diruntut sebagai rangkaian: teknikàmetodeàpendekatanàstrategi
Cerita adalah salah satu cara untuk menarik perhatian anak. Biasanya cerita disukai anak, yaitu cerita yang berkaitan dengan dunia binatang.
Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam menyadari sifat alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan. Oleh karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan.
Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga,
sekolah, dan luar sekolah. Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak di PAUD yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik. Dengan adanya proses belajar mengajar, maka metode bercerita merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi anak didik.
Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan di Taman Kanak-kanak. Metode bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak PAUD dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak PAUD.
Penggunaan bercerita sebagai salah satu strategi pembelajaran di Taman Kanak-kanak haruslah memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Isi cerita harus terkait dengan dunia kehidupan anak PAUD.
2.      Kegiatan bercerita diusahakan dapat memberikan perasaan gembira, lucu, dan mengasyikkan sesuai dengan dunia kehidupan anak yang penuh suka cita
3.      Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak PAUD yang bersifat unik dan menarik.
Beberapa macam teknik bercerita yang dapat dipergunakan antara lain guru dapat membaca langsung dari buku, menggunakan ilustrasi dari buku gambar, menggunakan papan flannel, menggunakan boneka, bermain peran dalam suatu cerita, atau bercerita dengan menggunakan jari-jari tangan.
Bercerita sebaiknya dilakukan dalam kelompok kecil untuk memudahkan guru mengontrol kegiatan yang berlangsung sehingga akan berjalan lebih efektif. Selain itu tempat duduk pun harus diatur sedemikian rupa, misalnya berbentuk lingkaran sehingga akan terjalin komunikasi yang lebih efektif.

B.  Langkah-langkah pembelajaran melalui bercerita
Kegiatan bercerita merupakan kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan anak serta pencapaian tujuan pendidikan. Sebelum melaksanakan kegiatan bercerita guru terlebih dahulu harus merancang kegiatan bercerita berupa langkah-langkah yang harus ditempuh secara sistematis.
Strategi pembelajaran melalui bercerita terdiri dari 5 langkah. Langkah-langkah dimaksud adalah sebagai berikut:
1.      Menetapkan tujuan dan tema cerita.
2.      Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih, misalnya bercerita dengan membaca langsung dari buku cerita, menggunakan gambar-gambar, menggunakan papan flannel, dst.
3.      Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita sesuai dengan bentuk bercerita yang dipilih.
4.      Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita, yang terdiri dari:
a.    menyampaikan tujuan dan tema cerita,
b.    mengatur tempat duduk,
c.    melaksanaan kegiatan pembukaan,
d.   mengembangkan cerita,
e.    menetapkan teknik bertutur,
f.     mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
5.      Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita.
Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan bercerita serta tema yang dipilih oleh guru menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan lainnya. Guru memiliki kebebasan untuk menentukan bentuk cerita yang dipilih, sepanjang bisa menggambarkan isi cerita dengan baik. Bahan dan alat yang dipergunakan dalam kegiatan bercerita sangat bergantung kepada bentuk cerita yang dipilih sebelumnya.
Pengaturan tempat duduk, merupakan hal yang patut mendapat perhatian karena pengaturan yang baik membuat anak merasa nyaman dan dapat mengikuti cerita di samping teknik bercerita, dan teknik.
C.  Manfaat Cerita
Pencapaian tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak dapat ditempuh dengan strategi pembelajaran melalui bercerita. Masitoh dkk. (2005: 10.6) mengidentifikasi manfaat cerita bagi anak TK, yaitu sebagai berikut:
  1. Bagi anak TK mendengarkan cerita yang menarik dan dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan.
  2. Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak.
  3. Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan social, nilai-nilai moral dan keagamaan.
  4. Pembelajaran dengan bercerita memberikan memberikan pengalaman belajar untuk mendengarkan.
  5. Dengan dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
  6. Membantu anak untuk membangun bermacam-macam peran yang mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
D.  Kekurangan dan kelebihan strategi pembelajaran melalui bercerita
Metode bercerita sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan kepada anak. Adapun kelebihan metode ini adalah:
1.      Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, karena anak sangat senang dengan cerita-cerita.
2.      Sangat sesuai untuk pendidikan afektif (nilai), sebab metode ini dapat menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada anak melalui contoh-contoh dalam cerita sehingga mendorong anak untuk melakukan kebaikan tersebut, sekaligus menghindari perbuatan buruk yang digambarkan dalam cerita guru.
3.      Tidak membutuhkan banyak alat dan media pembelajaran.
 Adapun kelemahannya antara lain:
1.   Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan, sehingga peran aktif anak sedikit terbatas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini dengan metode-metode yang lainnya seperti tanya jawab dan bernyanyi.
2.   Guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik bercerita yang baik, sehingga anak tertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus pesan yang ingin disampaikan akan diterima anak dengan baik.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dalam penerapan strategi pembelajaran melalui bercerita guru harus menyusun langkah-langkah pembelajaran melalui becerita dan menguasai teknik-teknik bercerita yang baik agar anak tertarik dan memahami isi dan tujuan yang ingin di sampaikan guru kepada anak didik.





















DAFTAR PUSTAKA

Rochmadi, Aries. 2011., Penerapan Strategi Pembelajaran Melalui Bercerita; http://rohmadiaris21.blogspot.com. Diakses pada tanggal 04 Juni 2013.
Ebe. 2010.,Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini; http://ebekunt.wordpress.com. Diakses pada tanggal 04 juni 2013.
Nur Lailatul Fitrotin. 2012., Strategi Pembelajaran PAUD; http://blog2.tp.ac.id/nurlailatulfitrotin. di akses pada tanggal 04 juni 2013.
Muhammad Fadillah dan Lilif Mualifatu Khorida. 2013. Pendidikan karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta; Ar-Ruzz Media.
Novi Romawati dan Aamprogresif. 2011. Pengertian Metode Bercerita. Diakses pada tanggal 18 Juni 2013 di  http://id.shvoong.com









Tidak ada komentar:

Posting Komentar